Mas Dana yang dihadapanku kini benar - benar membuat aku menjadi patung jadi - jadian di Central Park ini, Ini kaget terbaik yang pernah aku dapatkan. Dia yang melihatku kayak orang bengong tidak tahu harus bagaimana langsung membuatnya terkekeh. "Mukanya kondisikan dong, mingkem Na." ucapnya langsung duduk disebelahku. Dengan tidak tahu malunya aku masih terus melihatnya walau jarak wajah kami hanya dua jengkal. "Hei ..ngedip." ucapnya mengibaskan pelan telapak tangannya didepan mataku yang tentu saja membuatku langsung berkedip. "Kok mas Dana ada disini?" Keluar juga pertanyaan pertama dari bibirku. "Ckk kamu ini pelupa ternyata." "Aku? Pelupa? Pelupa kenapa, memangnya mas Dana pernah bilang mau datang kesini?" Dia duduk menyamping menghadap kearahku. "Dulu kamu bilang, datangn