Bab 66

944 Kata

“Mola… aku minta maaf… jangan tinggalkan aku…” gumamnya lagi. Seina tertegun. Nama Mola disebutkan beberapa kali, disertai nada penuh rasa kehilangan. Ia menyadari bahwa Raffael masih terluka oleh masa lalunya. “Raffael, ini aku. Tenanglah,” kata Seina, memegang tangan lelaki itu dengan lembut. Tanpa disangka, Raffael tiba-tiba menarik tangan Seina dan memeluknya. “Jangan pergi… jangan tinggalkan aku…” bisiknya pelan, masih dalam kondisi mengigau. "Raffael, apa yang kamu lakukan?" Seina berusaha melepaskan diri, tetapi lelaki itu justru mengeratkan pelukannya membuatnya tak mampu bergerak. Seina terdiam, merasakan pelukan erat itu. Hatinya bergemuruh, bingung bagaimana harus merespons. Ia tahu Raffael tidak sepenuhnya sadar, tetapi kehangatan pelukan itu membuatnya merasakan sisi lain

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN