Seina berdiri, ingin menjauh dari Noah, tetapi langkahnya terhenti ketika Noah meraih tangannya. “Seina, tolong dengarkan aku. Aku tahu aku sudah banyak salah. Tapi aku mencintaimu. Aku hanya ingin kita kembali seperti dulu,” katanya dengan nada penuh luka. Seina menatapnya, matanya berkaca-kaca. “Noah, cinta saja tidak cukup. Ada banyak hal yang sudah rusak di antara kita.” Noah menatapnya dalam-dalam, lalu tanpa sadar menariknya lebih dekat. “Aku tidak akan menyerah, Seina. Kamu adalah istriku, dan aku akan memperbaiki semuanya.” Dia mencium Seina, tapi kali ini lebih lembut, bukan karena paksaan, melainkan karena rasa cintanya yang meluap-luap. Seina meronta, mencoba melepaskan diri, tapi kekuatan Noah membuatnya sulit bergerak. Ketika dia mulai kehabisan napas, Noah akhirnya mele