"Kenapa kepalaku pusing sekali?" Seina terbangun dengan perasaan aneh. Kepalanya terasa berat, pandangannya kabur. Saat matanya terbuka, ia menyadari dirinya sedang berada di dalam sebuah kamar yang asing. Tangan Seina menyentuh kain tipis yang membungkus tubuhnya. Matanya membesar ketika ia sadar hanya mengenakan pakaian dalam. Dengan cepat, ia duduk di atas ranjang sambil menarik selimutnya menutupi d**a, matanya mengedar ke sekeliling ruangan. Di sudut kamar, lelaki yang ia temui di pantai duduk santai sambil menyeruput kopi dari cangkir. Wajahnya menunjukkan senyum sinis. "Apa yang kamu lakukan padaku?!" teriak Seina dengan nada penuh kemarahan. Lelaki itu menoleh, tampak terkejut dengan kemarahan Seina. "Tenang, Bumil. Aku tidak melakukan apa pun. Kau pingsan, jadi aku membawamu