Bab 8

1038 Kata

Noah memandang Maya dengan tatapan tajam, penuh amarah yang tertahan. "Aku sudah cukup sabar, Maya. Kau tidak punya alasan untuk tetap berada di rumah ini." Maya tak bergeming sedikitpun. Wanita itu justru menyunggingkan senyum licik di wajahnya. "Kamu tahu, Noah. Aku dan Nico yang seharusnya tinggal di rumah ini. Bukan perempuan murahan tidak tahu diri yang bisanya hanya mengambil suami orang setelah dibuang oleh putraku." Seina mengerutkan alis, tak terima dengan ucapan Maya. Seina mengepalkan tangannya. Ingin membalas perkataan Maya tapi sang suami mendahuluinya. "Maya, kalau kamu tidak ingin aku usir dari sini, lebih baik kamu pergi sekarang juga." "Dan kalau aku tidak mau?" tantang Maya, melangkah lebih dekat. Noah menyeringai tipis, lalu mengeluarkan ponselnya. Dalam hit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN