"Apa rahasia Papa yang membuat Papa tunduk pada kita, Ma?" Tanya Nico penasaran. Maya tersenyum tipis. "Kamu tidak perlu tahu, Nico. Yang jelas, Mama tidak akan membiarkan gadis sialan itu menang. Harta Suryadiningrat harus jatuh ke tangan kita. Bukan gadis sialan itu!" Nico mengerutkan dahinya. "Ma, kenapa Mama ngotot banget pengen mengambil semua harta Seina. Bukankah kita bisa hidup enak dengan harta pemberian Papa?" Maya tersenyum getir. Dia tidak ingin rahasia yang dia pendam terkuak sebelum dia mendapatkan apa yang dia inginkan. Termasuk misteri kematian Raina, ibu Seina. Maya menatap Nico tajam. "Untuk saat ini, hentikan hubunganmu dengan jalang itu. Kita fokus dulu supaya bisa merebut harta Seina. Setelah semua tercapai, Mama tidak akan peduli lagi dengan urusanmu bersama jala