"Aku tidak bisa menjamin jika poin itu tidak aku langgar." Aku memicing curiga, "Anda berencana untuk menyentuhku?" Reza nampak menghela nafas panjang, "Sesil, menurut kamu tujuan pernikahan itu untuk apa?" Aku terdiam sejenak, "Ya tergantung. Tiap orang punya tujuan yang berbeda tentunya." "Kamu sendiri apa tujuanmu bersedia menikah denganku?" Reza menatapku. Sorot matanya seakan sedang menembus dasar hatiku. Gila ih, kalau saja si Reza bisa lebih ramah dan manusiawi, aku pasti lebih mudah jatuh cinta pada pria ini. "Ya awalnya aku menikah dengan Anda karena Mama dan Papa yang menjodohkan. Nurut orang tua sih." "Lalu sekarang?" "Ya sekarang tujuannya bertambah." Aku tersenyum lebar. "Katakan, apa itu?" "Seperti Anda tahu, aku ini gadis dengan usia yang sudah cukup matang untuk