*** Di dalam kamar yang sunyi, Jesslyn duduk dengan gelisah di sofa yang nyaman, terletak tepat di dekat ranjang yang memiliki ukuran king size. Dengan ekspresi wajah yang dipenuhi oleh pikiran berkecamuk, ia memperhatikan jarum jam cantik yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, menunjukkan bahwa sudah satu jam berlalu sejak Gerald pergi. "Seharusnya sudah aman sekarang," bisik Jesslyn pelan, seraya merenung sejenak. "Aku perlu segera pergi agar tidak terlambat sampai di bandara." Dengan mantap, ia bangkit dari duduknya dan melangkah mantap menuju ranjang. Jesslyn meraih handbag elegan yang tergeletak di atas ranjang dan dengan cermat memasukkan ponsel ke dalam saku di dalamnya. Sementara itu, perlengkapan perjalanannya yang lain sudah rapi tertata di dalam tas, termasuk dompet da