27

1072 Kata

Jeje memegang dadanya yang masih bergerak naik-turun cantik. Itu tadi apa? Jenis perasaan apa? Kenapa ia baru merasakan sekarang, bukan waktu pertama kali saat Damian merampas kehormatannya di kamar mandinya? Melirik Damian yang tertidur pulas di atas ranjang setelah adegan dewasa mereka tadi. Jeje meneguk ludah banyak-banyak, laki-laki itu terlihat seksi dengan punggung telanjangnya. Menyadari isi otak yang menyimpang, Jeje menggelengkan kepala berulang kali. 'Nggak-nggak! Dia manusia hina dina yang maksa gue ena-ena padahal gue masih kecil.' Tapi itu tadi? "Kok gue masih kaya ngerasa naik-naik ke puncak nirwana sih?" lirih Jeje, sekali lagi menggelengkan kepalanya pelan. Kesal karena ia tidak bisa memejamkan mata seperti Damian, Jeje memukul punggung Damian hingga laki-laki itu te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN