Ch.7 Hasil

1089 Kata
Sinar matahari pagi menyinari ibukota kekaisaran Zhu Wei. Banyak orang lalu lalang dijalanan. Ada juga padagang yang kadang berteriak menjajakan dagangan mereka. Di sebelah utara ibukota kekaisaran Zhu Wei terdapat hutan yang disebut Hutan Kegelapan. Hutan itu dibagi dalam sembilan tingkat. Disana terdapat banyak binatang ajaib dan binatang buas dari peringkat rendah hingga tinggi yang sangat berbahaya. Namun hutan itu juga kaya akan tanaman obat-obatan yang berharga serta langka. Semakin dalam kamu memasuki hutan akan semakin banyak tanaman obat langkah yang didapat namun juga sulit untuk kembali hidup-hidup. Bahkan kultivator yang memiliki ilmu beladiri tinggi akan kembali dengan luka-luka pada bagian tubuhnya. Di sebuah lembah di tingkat tiga hutan kegelapan terdapat sebuah daerah yang dihuni oleh manusia. Daerah ini lebih mirip seperti desa kecil. Ini adalah Ying You Sect tempat dimana Xiao Lan tinggal saat ini. Di sebuah halaman terdapat seorang gadis yang mengenakan hanfu* berwarna pink pucat sedang duduk diayunan sambil membaca tulisan di selembar kertas. Matanya berbinar sambil membaca isi kertas itu. Dia adalah tak lain dan tak bukan Xiao Lan yang sedang membaca isi laporan yang diberikan guru Xu tentang hasil penilaian kekuatan spiritualnya dan Yin Li tiga hari lalu. Ya, tiga hari sudah berlalu selama periode itu ia tidak menjumpai guru Xu sama sekali. Namun ia mendengar beberapa pelayan dan murid mengatakan bahwa guru Xu mengurung dirinya dikediamannya. Xiao Lan sedikit heran namun ia tidak terlalu peduli. Ia menghabiskan waktu tiga hari itu untuk berkeliling dan melihat sekte. Kadang-kadang ia akan menyaksikan proses membuat pil dan ramuan obat terkadang juga ia melihat murid yang sedang belajar seni beladiri. Ia menikmati semua itu karena itu baru baginya yang hanya bisa menyaksikan didalam film ataupun dari membaca novel di kehidupannya yang lalu. Dan yang paling penting ini nyata bukan mimpi. "Bagaimana hasilnya nona?" Tanya Yin Li yang sedari tadi berdiri disampingnya. "Yin Li kau punya bakat ungu dan dua elemen api dan es. Itu sunggu lucu karena elemenmu berlawanan ada yang panas dan juga dingin." Jawab Xiao Lan sambil terkekeh pelan. Itu benar-benar lucu baginya. Sementara Yin Li terdiam, ia sedikit mengetahui tentang tingkat bakat spiritual. Bakat ungu adalah bakat tertinggi dari tingkat bakat bawaan spiritual yang langkah. Ia menggelengkan pelan kepalanya, mungkin ia salah dengar tidak mungkin ia memiliki bakat seperti itu toh keluarganya sendiri saja mengatakan jika ia hanya sampah yang tidak berguna. Jika guru Xu tau keluarga Yin Li mengatakan dia(Yin Li) seorang sampah pasti ia akan terbakar amarah dan mengangkat pedang untuk menghabiskan sembilan generasi keluarga itu. Jika Yin Li sampah lalu genius beladiri lebih rendah dari sampah. Sebuah pemikiran terlintas dipikiran Xiao Lan. "Hei Yin Li, apakah pengguna elemen dapat membentuk sesuatu sesuai dengan elemennya masing-masing. Seperti kau yang punya elemen es bisa membuat sebuah balok es tidak?" Tanya Xiao Lan antusias dengan mata berbinar menatap Yin Li. Yin Li yang ditanya seperti itu sedikit bingung ditambah melihat raut wajah tuannya dengan mata berbinar. "Nona setahu nubi, itu bisa dilakukan tetapi harus memiliki objek didekat penggunanya. Seperti eleman air dan es yang memerlukan air untuk berada disekitarnya. Namun semakin tinggi peringkat beladiri seorang kultivator ia bisa membentuknya dengan tangan kosong.". Yin Li berusaha menjelaskan dengan sejelas mungkin agar nonanya bisa memahami dengan mudah meskipun ia juga kurang paham. Mendengar ini mata Xiao Lan semakin berbinar. Sebuah pemikiran melintas dibenaknya .'kalau begini aku bisa makan es krim dan es serut kesukaanku'. Itulah yang dipikirkan olehnya saat mendengar elemen es. Jadi ia tidak perlu khawatir jika ia ingin makan es tinggal minta saja kepada Yin Li untuk melakukannya. Sayangnya ia tidak bisa merasakan es krim rasa coklat karena ia tidak tahu di dunia ini ada coklat atau tidak. Ia kembali melanjutkan membaca isi kertas itu. Kekuatan spiritualnya warna hitam dan ada lima elemen. Elemen itu antara lain kayu, api, air, angin, dan logam. Ia bertanya-tanya apakah jika ia punya elemen angin ia bisa terbang atau tidak. Ia bertanya kepada Yin Li tapi Yin Li menggelengkan kepalanya dan menyarankan untuk bertanya langsung kepada guru Xu saja. Sebenarnya Yin Li sedikit bingung dengan warna bakat bawaan nonanya ini karena ia belum pernah mendengarnya sama sekali. Namun itu wajar karena warna bakat bawaan ini hanya ada satu dalam 10.000 tahun dan artinya itu hampir mendekati mustahil. Bahkan warna ungu saja sudah sangat langkah. Ia akan menjadi rebutan kekuatan-kekuatan besar. Setelah itu ia melemparkan pertanyaan itu kebelakang kepalanya. Kemudian ia bertanya lagi kepada Yin Li bagaimana cara mengeluarkan kekuatan elemen. Dan Yin Li mengatakan semua yang sejauh ia ketahui. "Pusatkan kekuatanmu pada telapak tangan kemudian bentuklah sesuai elemen apa yang ingin digunakan dan lepas kekuatan itu dengan konsentrasi penuh pada objek yang dituju jika ingin menyerang" Yin Li berusaha menjelaskan. Xiao Lan kemudian meminta Yin Li untuk mempraktekannya. Yin Li berusaha menolak namun ia masih mengalah karna nonanya mengancam ia tidak akan makan obatnya jika Yin Li tidak mau. Yin Li memfokuskan Qi spiritualnya pada telapak tangannya. Namun ia merasa sedikit takut kalau-kalau ia tidak bisa melakukannya dan membuat nonanya kecewa. Yin Li berusaha menepis pemikiran itu dan semakin memfokuskan kekuatanya. Perlahan manik-manik es terbentuk di telapak tangannya namun itu berlangsung dengan cepat beberapa detik kemudian menghilang tanpa jejak seolah itu tidak ada disana sejak awal. Tapi Xiao Lan puas dengan itu, ia mencoba melakukan hal yang sama namun tidak terjadi apa-apa. Namun ia merasa juga ada kekuatan besar di dalam dirinya tapi kekuatan itu terhalangi oleh sesuatu yang tipis tapi kokoh. Ia berusaha mengulanginya lagi namun semakin lama tubuhnya malah terasa sakit seperti ditusuk ribuan jarum es yang menembus kulitnya. Ia menyerah dan mengesampingkan itu sementara waktu. Tidak terasa hari sudah siang. Matahari sudah berada diatas kepala saat ini. Xiao Lan memikirkan sesuatu kemudian menyuruh Yin Li untuk membawakannya beberapa kertas serta kuas dan tinta. Yin Li pun mengambilkan apa yang diminta oleh Xiao Lan. 'Tak lama lagi aku bisa merasakan segarnya makan es serut dan es krim' Xiao Lan membatin diikuti tawa kecil. Tak lama kemudian Yin Li kembali dengan beberapa kertas serta kuas dan tinta. Ia menerima barang-barang itu dan mulai menggambar. Dari samping Yin Li memperhatikan apa yang sedang dilakukan nonanya itu. Nonanya sedang menggambar sebuah benda yang belum ia lihat seumur hidupnya. Benda itu berbentuk aneh baginya. Setelah selesai menggambar, Xiao Lan bangkit dari ayunannya dan berbalik untuk pergi. "Nona anda mau kemana?" Tanya Yin Li sambil mengkutinya dari belakang. "Ke tempat paman Bai tua" ucap Xiao Lan dengar cengir kudanya. ❤ Hanfu: pakaian tradisional china kuno. Kultivator: sebutan untuk seorang ahli beladiri. Nubi: sebutan 'aku' untuk seorang pelayan wanita.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN