Daka menunggu Malika membaca baca isi ponselnya. Ia menahan senyum. Si mama langsung berubah bahagia kalau mengurusi urusan orang! Maha berbisik di telinga Daka, "Lihat, langsung semangat begitu." Daka menahan tawanya. Papanya sepemikiran. Ya sudahlah yang penting mama happy! "Ok, ide mama seperti ini," Malika menatap putranya. "Ini kan di googl* ada yang melamar dengan memasukkan cincin ke kue, nah itu bisa kita tiru tapi modifikasi..." "Mama tidak mau juga calon mantu nanti keselek cincin..." Malika geleng geleng kepala. Daka tertawa. Ia membayangkan Mila tidak akan mau makan kue dengan cincin di dalamnya. Baginya, mungkin itu tidak higienis. "Iya setuju. Harus modifikasi," ucap Daka. "Apa ide mama?" "Rasanya mama pernah dengar kamu cerita kalau Mila mengoleksi piring kera

