Hira menatap Daru dan Darma bergantian.
"Aku akan bercerita, tapi sebelumnya perlu aku jelaskan kalau aku tidak tahu apapun soal urusan si Almeer. Dia hanya meminta tolong satu hal kepadaku. Urusannya apa dan untuk apa, aku tidak tahu," jelas Hira.
"Saat di pesta pernikahan itu, jadi kali pertama aku berurusan untuk hal yang aku bicarakan dengannya. Tidak pernah lagi sebelum atau setelahnya," Hira melanjutkan ucapannya.
"Aku memang mengenalnya karena dia teman kuliahku dulu," tambahnya. "Jadi aku dan dia bukan kenal karena ada urusan ini, tapi sudah lama sekali," jelas Hira lagi.
"Sudahlah bicara saja! Aku akan bisa menilai apa kamu jujur atau tidak," ucap Darma tidak sabar.
Daru hanya menggelengkan kepala tidak sabaran. Runa bergeser dan duduk di samping kakaknya.
"Ada a
