Daka hanya bisa diam memperhatikan Abizar. "Apa rencanamu?" Ia menatap sahabatnya. "Ada cctv di depan sana dan menghadap ke arah pintu masuk. Jadi siapapun yang masuk ke dalam rumah akan ketahuan," jawab Abizar pelan. "Aku gerah menggunakan helm ini terus," Daka mulai berkeluh kesah. Abizar mengabaikan keluh kesah sahabatnya dan mulai berjalan memutar melihat situasi rumah sebelah. Ia memperhatikan kalau dari rumah sebelah berbatasan langsung dengan tembok rumah Dipa Khalid. Hmm.. Aku bisa masuk dari rumah sebelahnya naik melalui tembok samping. "Kamu jangan diam terus. Aku kepanasan! Apa kamu tidak lihat aku mengenakan jaket kulit dan helm siang bolong begini? Apa kamu paham perasaanku?" Daka mengomel terus menerus. Abizar masih saja tidak memerdulikan ucapan sahabatnya it

