Gema mendekat ke arah Runa dan Abizar. Ia membaca pesan tersebut. "See.. Efeknya langsung," Gema menarik nafas panjang. "Dia melihat Abi, dan langsung terpancing." "Ba-bagaimana ini?" Runa langsung memeluk Abizar. "Apa yang akan dia lakukan pada Abi? Gema, apa dia akan berbuat kriminal? A-apa dia akan menyakiti Abi?" Seketika, Gema hanya bisa diam. Ia merenung. "Gema, think! Gema, think!" ia bicara pada dirinya sendiri. "AAHHH.. Aku bukan profiler.. Aku psikolog forensik yang masih menempuh pendidikan.. Tolong.. Aku belum pengalaman!!!" Gema menjambak rambutnya. "Berikan aku inspirasi." "Sudah, kontak profiler atau psikolog betulan saja!" Gema menatap Abizar. "Kamu kan di kejaksaan. Cepat..." Abizar yang mencoba menenangkan Runa akhirnya tersenyum mendengar kata kata Gema, "K

