Mitha dan Dara saling bertatapan tak percaya. "Surat apa ya?" Mitha bertanya tanya. Semua hanya menatap amplop surat tersebut tanpa ada yang bergerak membukanya. Sampai akhirnya Daru menoleh ke arah ayahnya, "Bagaimana kalau kita buka?" "Mau tidak mau memang harus dibuka," Danu menggumam, "Tapi, entahlah, isinya seperti akan membuka rahasia dan luka masa lalu." Mitha memegang lengan suaminya, "Kita buka. Kita baca." Danu mengangguk dan mengambil surat tersebut. "Ayah, aku kok deg deg an," Runa mengelus dadanya. Danu hanya tersenyum menatap putrinya, "Sama.. Ayah juga." Ia kemudian membuka amplopnya, "Biarkan ayah membacanya dulu." "Sayang sini," Danu meminta Mitha ikut membaca bersamanya. Mitha dan Danu dengan serius memperhatikan isi surat tersebut. Sementara yang lain m

