HAI, AKU JANI

1321 Kata

Setelah dekat, dengan cueknya Jani melingkarkan tangannya ke tangan Asya. "Aku tunggu di kursi sana ya?" Jani bicara pada Asya tapi matanya melirik ke arah Shanti. Ia tidak peduli kalaupun Shanti merasakan tatapan tidak sukanya. Jani memang apa adanya. Emosinya jarang bisa dia tutupi. Asya tergelak, "Iya." Ia kemudian mengusap rambut Jani, "Jangan kebanyakan kopi. Ingat lambungmu." "Satu gelas saja dan tambahan sepotong brownies!" Jani bicara dengan manja. Ia bicara sambil melirik kembali ke arah Shanti. Kemudian dia berbalik sambil menggenggam tangan Asya. "Hai.. Aku Jani," ia menyalami Shanti dan Faza. Asya berusaha keras menahan tawanya. Penyebabnya tidak lain karena nada suara Jani yang tidak biasa. Itu adalah nada suaranya ketika sedang 'berakting' dan pura pura 'baik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN