Darma menatap Ghea penuh harap. "Aku ingin bisa melindungimu tanpa rasa canggung," Darma menegaskan. "Apapun masalahnya, kita selesaikan berdua. Semua ada solusinya." Ghea menunduk, "Kamu mau menerimaku apa adanya?" Darma menggigit bibirnya, "Iya.." "Orangtuamu akan kecewa tidak?" Ghea merasakan matanya berkaca kaca. Darma tersenyum, "Waktu kamu memutuskan hubungan, aku sudah bilang kalau persoalan yang utama yang harus dibenahi adalah pikiranmu." "Ayah dan ibu tidak pernah ikut campur urusan pribadiku. Apapun itu," Darma menegaskan. "Tapi kasusku ini..." Ghea menunduk. "Menyangkut masa depanmu..." "Aku tidak berpikir permasalahanmu adalah akhir dari segalanya. Ada solusinya Ghe.. Semua ada solusinya. Apalagi kamu belum menempuh langkah langkah yang seharusnya. Jadi, dari awal,

