Asya memilih untuk membereskan barang barangnya dan bergerak pergi. Ia muncul di kitchen untuk berpamitan pada Anin. "Kakak pergi dulu," Asya melambaikan tangannya. "Iya kak," Anin mengangguk. Asya melongok ke ruangan ayahnya, tapi ternyata tidak ada. Sepertinya sudah pergi ketemu Om Maha. Ia menempuh perjalanan sekitar lima puluh menit untuk menuju ke tempat tinggalnya. Asya tinggal di peternakan kuda yang dulunya adalah rumah masa kecil ayahnya dan tempat tinggal kakek neneknya. Suasana peternakan yang tenang dan syahdu membuatnya betah sehingga memilih tinggal di situ. Kedekatannya dengan sang kakek juga membuatnya ingin tinggal di kediaman kakek neneknya itu. Ayah memang role model, tapi Kakek Arga yang lucu adalah favoritku. Asya diam diam tersenyum mengingat kakek

