Sepulang dari rumah Lona, Daniel memilih tinggal di hotel. Pria itu sedang mencari-cari hotel yang cocok untuk dia tempati malam nanti. Acara seminarnya juga masih ada sekitar tiga harian baru diadakan. Selama menunggu hari itu dia bisa berjalan-jalan menikmati harinya ketika tinggal di kota tersebut. Di lobi sebuah hotel pria itu berpapasan dengan wajah yang selama ini dia kenal. Atlet tampan yang sempat merebut Verlona darinya, Jonathan Prawira! Mereka berdua sama-sama sedang berdiri di lobi. Daniel tengah menyeret kopernya sengaja berhenti melangkah, dia berdiri tegak berhadapan dengan pria tersebut. Kacamata hitam yang membingkai sorot mata tajam Jonathan tak mampu menghapus kebenaran sosok yang sebenarnya memiliki sikap super dingin tersebut. "Dunia ini begitu sempit ternyata!"