Eun tertatih pulang melewati jalanan yang sudah tertutup salju. Dingin membungkus kulitnya, membuatnya pucat lalu membiru. Tapi rasa itu seakan tidak ada, karena hati yang sakit lebih mendominasi sekarang. Eun merasa kecewa pada dirinya sendiri. Ia terus berjalan dengan pandangan kosong. Tak ada mobil atau siapapun yang lewat saat salju turun. Terpaksa Eun harus kembali ke apartemen sendirian. Lihatlah, bahkan timnya sudah tidak peduli. Dan mereka memarahinya karena tidak profesional. Dalam keadaan seperti ini, Eun lebih memilih tak dianggap profesional daripada nyawa kekasihnya melayang. Ponselnya berdering, dan Eun segera meraihnya. Tak ada minat untuk mengetahui siapa yang menelponnya. Dia hanya langsung menjawab panggilan itu. "Eun-ah! Kau di mana?!" Suara itu membuat Eun be