Mr. Rudson masuk ke ruang ganti pemain Manila Warrior dan melihat semua pemain lagi duduk di kursi di depan loker. Coach Louis, malah uda bersiap-siap mengangkat tasnya meninggalkan ruang ganti dan kembali lagi ke Hotel Aston untuk beristirahat. “ Coach sebentar. Dengarkan saya dulu! ” Kata Mr. Rudson menahan langkah Coach Louis. “ Selama anak manjamu yang menjadi pimpinan di Manila Warrior, aku tidak mau lagi melatih di sini. Karena tadi dia sudah mengeluarkan kata-kata pemecatanku di depan banyak orang, tanpa alasan yang jelas. Aku akan melapor ke Federasi Basket Philipina bahwa telah terjadi pemecatan semena-mena biar mereka yang memeriksa dan mengambil keputusan agar aku diperbolehkan pindah club basket baru untuk melatih tanpa harus membayar penalty, malah Manila Warrior yang