Bab 21

1707 Kata

    “Kenapa lo bisa ada di sini?” Azel memandangku dengan tatapan marah. Senyum hangat yang biasanya menghiasi wajahnya pun lenyap. “Bagaimana bisa lo ada di sini?” tanyanya lagi dengan nada yang sama.     Setelah Azel memergokiku di dapur bersama Mamanya, ia langsung menarikku pergi dari dapur, membawaku ke teras rumahnya. Cengkraman tangannya pada pergelangan tanganku menyisakan semburat merah pada kulitku.     “Kenapa sih, Zel, lo harus bohong sama gue?” tanyaku marah. “Kenapa lo harus pura-pura kenal sama gue!”      Aku menatapnya dengan tatapan tak percaya. Rasa marah dan kecewa menggerogoti setiap bagian tubuhku. Azel pun sepertinya tak kalah murka dariku. Seolah kedatanganku ke sini adalah sebuah kiamat untuk dunianya.     Azel mengembuskan napas kasar. Ia membuang pandangannya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN