Sore ini hujan kembali turun. Membuatku terjebak di kelas dan tidak bisa pulang. Winni tadi sempat menawariku tumpangan pulang, tapi berhubung dia terlihat buru-buru, akhirnya aku menolak. Aku tak ingin menghambatnya untuk segera sampai rumah. Aku mengamati rintik hujan yang jatuh membasahi jendela kelas. Bintik-bintik air menyebar di permukaannya. Membuat pemandangan di luar kelas terlihat sedikir kabur. Aku menghela napas, lalu mengaktifkan ponselku yang mati sejak semalam. Tadi aku sempat mengisi daya baterai setelah kelas selesai. Dan kupikir, sekaranglah saatnya untuk mengaktifkannya kembali. Setelah ponselku menyala, ratusan pesan langsung masuk sekaligus dari berbagai kontak dan grup yang kuikuti. Ada dari Aric, Azel, Winni, Revan dan beberapa nomor tak kukenal. Tanpa