Seusai mata kuliah pertama, aku dan Winni bergegas keluar kelas menuju kantin. Aku sekarang sedang kelaparan. Ini pun karena kuliah pagi, jam tujuh, yang membuatku tak sempat membuat ataupun membeli sarapan. “Eh kemarin gimana? Cerita dong. Gue penasaran, nih," kata Winni menoleh ke arahku. Tadi di kelas, aku sempat menyinggung sedikit mengenai kejadian kemarin kepada Winni. Tapi aku belum menceritakan keseluruhan cerita dari bertemu Revan, ditarik paksa oleh Aric untuk masuk ke dalam mobilnya, dibawa ke rumah Pinka, bertemu Azel dan seterusnya. Aku hanya bilang jika kemarin kena sial lagi. Lula yang selalu sial. “Nanti deh, gue ceritain di kantin. Sumpah, gue laper banget ini.” Aku membalas perkataan Winni. Dengan enggan Winni menganggukkan kepala. “Iya deh, iya,”