“Hai Lula” sapa Pinka santai ketika melihatku memasuki ruangan. “Selamat datang di rumah gue.” Aku mengangguk dan tersenyum kaku ke arahnya. “Hai,” sapaku balik dengan canggung. “Gimana keadaan lo sekarang?” tanyaku mengamati wajah Pinka yang tampak berseri. “Gue udah aik-baik saja,” jawabnya riang seraya mengibaskan rambut hitamnya yang tergerai rapi di pundaknya. Aku mengembuskan napas lega. “Syukur deh,” kataku. “Jadi, kalian ngapain bawa Lula ke sini? Mau kalian sidang?” tanya Azel langsung dengan nada tidak suka. “Yang ngajakin Aric, noh. Gue nggak tahu apa-apa,” sergah Pinka seraya berjalan ke arah mini fridge yang berada di pojokan dekat TV. “Mau minum apa? Ambil sendiri, ya,” lanjutnya membuka mini fridge dan mengambil satu kaleng minuman soda untuk dim