"Lebay." Ucap Khanza menanggapi kata-kata Kakaknya yang menurut dia berlebihan. "Timbang lihat dan ketemu doang masa iya dia mau nuntut kamu anggap dia anak, terus tiba-tiba manggil Bapak, nggak mungkin 'kan? Dia juga pasti sadar diri kalau bukan siapa-siapa, tidak mungkin merebut perhatian dan cinta kamu dari anak-anakmu nanti, Mas." Kata-kata Khanza itu akhirnya membawa langkah kaki Khavi menuju rumah panti untuk menemani sang adik bertemu dengan anak kecil bernama Vano. Masuk ke dalam kamarnya yang berisi beberapa tempat tidur. Anak itu sudah berpakaian rapi seperti anak-anak lain yang hendak mengaji. Terlihat lucu karena masih berantakan efek belum terbiasa mungkin, peci-nya miring tapi tidak membuatnya terlihat jelek. Anak kecil itu sangat tampan menurut Khavi, tatapan matanya bahkan

