“Ada apa Evan? Kau baik-baik saja disana ‘kan?” tanya Kendal menatap layar ponselnya. Ia sedang melakukan panggilan video dengan Evan.
Kendal bisa melihat wajah murung dari Evan di seberang sana. Kendal sudah menebak. Kalau apa yang dihadapi oleh Evan di seberang sana tidaklah mudah. Dan pasti sangat berat sekali.
“Kau mengalami kesulitan? Evan! Apakah aku suruh Viona untuk membantumu disana. Dia baru sampai semalam. Dia khawatir kau kenapa-napa disana, menghadapi semuanya sendirian. Evan! Kau tidak perlu sungkan pada kami. Kami tidak pernah menentang apa yang kau lakukan sekarang. Malahan kami mendukung apa yang kau lakukan Evan.”
“Terima kasih Kendal. Tapi, aku masih bisa mengatasinya sendiri. Bagaimana keadaan Alea? Apakah ada kemajuan? Aku mau melihatnya.”
Kendal menghela napasnya
