BAB 84

2211 Kata

Alea yang mendengar semua yang diceritakan oleh Vanno membuat dirinya menatap pada ayahnya dan menggeleng pelan. Kenapa dia bisa melupakan semua tentang Aleta? Kenapa tidak ada satupun barang-barang Aleta di dalam rumah? Bahkan dia dikatakan anak tunggal dan tidak memiliki saudara. Walau memang sebenarnya dia adalah anak tunggal dan Aleta bukan darah daging orang tuanya. Tapi tetap saja, tidak bisa memperlakukan Aleta dengan cara kejam seperti itu. Mata Alea bertemu dengan mata ayahnya. Ia meremas dadanya yang terasa sesak sekali. “Pa, lebih baik Alea mati dulu. Dibanding harus menukar Aleta dengan uang. Dia juga manusia yang ingin hidup penuh kebahagiaan.” Ucap Alea terisak dan matanya menatap pada Vanno. “Kalau kau mau membunuhku, maka bunuh aku sekarang Vanno. Maka dendammu sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN