142. Poligami?

1070 Kata

Wajahnya kian mendekat, napas panasnya menyapu pipi Vio. Bukannya takut, Vio justru menatapnya dengan senyum getir, senyum yang penuh luka dan meremehkan."Lihatlah, betapa murahannya aku di matamu," ucap Vio lirih namun penuh penekanan, suaranya bergetar. "Hingga hanya dengan cara seperti ini, aku bisa dibuat diam."Jarek terdiam sepersekian detik, namun kemudian, seolah terbakar sesuatu yang tidak bisa dikendalikannya, ia meraih bibir istrinya. Ciumannya keras, dalam, penuh pengekangan emosi. Vio hanya terbaring kaku. Ia tidak merespon, tidak membalas, bahkan tidak mencoba melawan. Tubuhnya beku, pasrah. Tangan Jarek yang berotot sudah bergerak menurunkan resleting pakaian Vio, namun sikap Vio yang tetap dingin, membiarkan tanpa reaksi apa pun, membuat d**a Jarek terasa sesak. Ia memagu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN