Selesai makan, mereka semua berkumpul di ruang keluarga. Vio mengajak anak-anak kecil ke ruang bermain agar tidak mengganggu pembicaraan orang dewasa.Kini, suasana ruang keluarga menjadi lebih tenang. Hanya ada Mama Jarek dan anak-anaknya yang sudah berkeluarga. Udara seolah ikut menahan napas, seakan tahu akan ada percakapan berat yang segera terucap. Agatha, kakak sulung Jarek, membuka suara lebih dulu. "Jadi, ada apa Mama memanggil kita semua ke sini? Rasanya Mama terlihat sangat serius." Mama Jarek menatap satu per satu wajah anak-anaknya. Pandangan itu dalam, teduh, tapi menyimpan guncangan yang hanya seorang ibu bisa rasakan. "Mama mau cerita. Tapi sebelum Mama selesai bicara, tolong, jangan ada yang memotong atau bertanya dulu. Biarkan Mama mengeluarkan semua isi hati Mama." Semu

