Entah hal apa yang membuat Jarek ada di sebuah bangunan yang nampak nyaman di matanya saat ini. Bangunan bernuansa putih dan hijau di depannya ini. Ini pertama kalinya ia datang kesini, ia sering melihat bangunan-bangunan di depannya ini, tetapi baru kali ini ia menginjakkan kaki di halaman ini.
"Perasaan apa ini?" tanyanya dalam hati seraya memandangi bangunan di depannya.
"Kamu yakin dengan keputusanmu ini? Kamu yakin tidak akan menyesalinya? Jangan mempermainkan agama Jarek," ucap seorang wanita paruh baya yang kini berdiri di samping Jarek seraya menatap bangunan di depannya.
"Mama yang ingin aku menikah dengan Vio, Vio pun tidak akan menikah denganku karena dirinya tidak mau pindah agama. Jadi, inilah keputusan Jarek, Jarek yang akan berpindah agama supaya bisa menikah dengan Vio,"
