"Ma ..." hanya kata ma saja yang mampu Jarek ucapkan saat ini.
"Menikah dengan sekertarismu!" tegas Amel tidak mau di bantah lagi.
"Tapi Vio tidak hamil ma, tidak perlu sampai Jarek menikahinya. Dia juga sudah pergi ke dokter, jadi semuanya selesai, tidak ada yang harus di pertanggung jawabkan. Urusan dokter, jika butuh biaya, maka Jarek akan mengeluarkannya dari kantong Jarek sendiri tanpa menggunakan uang perusahaan," ucap Jarek.
"Tanggung jawab Jarek, tanggung jawab!" tegas Amel yang nada suaranya mulai meninggi. Vio hanya diam saja, kesadarannya kembali setelah beberapa saat lalu terhenti hanya untuk mencerna semua ucapan mama bosnya barusan.
"Tidak, ma. Jarek tidak mau menikah! Perjanjiannya juga jika Jarek berumur tiga puluh tahun, jarek baru akan menikah. Kalian juga setuju dan
