147. Akhirnya Menjadi Ayah dan Ibu

1022 Kata

Jarek berdiri di sisi ranjang, menatap Vio dan bayi mereka dengan pandangan penuh cinta. "Sayang," ucapnya lirih, tangannya terulur untuk mengusap lembut rambut istrinya. Seolah lewat sentuhan itu, ia ingin meyakinkan Vio bahwa semuanya benar-benar nyata, bahwa keluarga kecil mereka kini lengkap. Vio menoleh menatap Jarek. Senyum tidak pernah lepas dari wajahnya, meski matanya sudah dipenuhi air bening yang siap jatuh kapan saja. "Anak kita lahir, Mas." suaranya lirih, bergetar, namun penuh kebahagiaan. "Iya, Sayang, anak kita sudah lahir," jawab Jarek pelan, suaranya sarat dengan rasa haru. "Jarek, adzani dulu anakmu," pinta Mama Jarek lembut, matanya menatap anak lelakinya dengan penuh kebanggaan. "Iya, Ma," ucap Jarek mantap. Ia mengulurkan tangan, dengan hati-hati menggendong bua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN