43. MoonCake

1814 Kata

Hujan deras mengguyur kota Tulungagung di malam hari. Sejak sore tadi, Sahnum mengunci dirinya di kamar. Perempuan itu membuka lebar jendelanya, Sahnum duduk di kursi kecil sembari menatap air hujan yang sangat deras membasahi bumi. Sahnum hanya terdiam dengan matanya yang menatap lurus ke luar. Di tangan Sahnum, menggenggam hpnya yang sangat ia nantikan bunyi deringnya.  Di diamnya Sahnum, ia tengah menanti kabar dari pujaan hatinya. Sudah sejak pukul tiga sore Kabiru pergi meninggalkannya tanpa sepatah kata pun, dan sampai detik ini Kabiru tidak menghubunginya.  Sahnum tidak lelah menanti, perempun itu sudah mengirim pesan pada Kabiru bahwa ia menunggu kabar pria itu. Namun sampai detik ini Kabiru tidak membalasnya. Sahnum masih punya stok kesabarannya. Ia tetap berharap kalau Kabiru a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN