Apa yang telah terjadi dalam hidup kita, tidak akan dapat di rubah kembali meskipun kita berusaha keras untuk menyangkalnya. Apalagi tentang ujian hidup, mau tidak mau semua makhluk di bumi ini harus melewati semua rintangannya semampu kekuatan kita dapat bertahan. Tapi dari semua ujian hidup yang pernah dialami oleh Bryan, mungkin ujian kali inilah yang paling berat. Bryan menatap langit-langit ruangan kosong di tempat yang sama, ia masih enggan menerima kenyataan pahit pada hidup Rian. Air mata kepedihan yang telah ia keluarkan beberapa waktu lalu telah mengering digantikan dengan lamunan panjangnya. Bryan tidak pernah menyangka kalau jalan hidup yang telah di lalui oleh sahabatnya begitu kelam, sangat bertentangan dengannya yang bergelimang harta. "Amalia.." gumam Bryan