Angin semilir malam menghangatkan tubuh dingin Amanda, gadis cantik berambut panjang itu diam mematung di sebuah mansion besar dan mewah. Tangannya memegangi segelas anggur merah favoritnya. Sudah satu jam berlalu gadis itu berdiri diam memandangi gemerlap lampu gedung dari lantai dua puluh, sedikit mengangkat gelas wine, gadis itu menatapi genangan minuman berwarna merah keunguan yang menari-nari akibat goyangan tangannya. "Aku tidak ingin kau melihatku begini, kak. Aku ingin kau menghentikanku sekarang" gumam Amanda, dia mengingat semua peristiwa yang telah terjadi selama ia bekerja dengan Edgar dan bandar narkoba lainnya. Amanda mengernyitkan dahinya saat mendengar pintu kamarnya di buka oleh seseorang. Pria itu tersenyum miring melihat sosok menakjubkan Amand