Cuaca sore ini yang tadinya cerah mendadak berubah menjadi kelabu. Matahari tidak nampak pada siang yang sunyi itu, suasana tenang berubah mejadi mencekam dengan diiringi hembusan angin dingin yang terasa di tengkuk siapapun. Awan-awan bergumul pekat di atas bangunan tua tempat Byan dan Rian sedang beradu kejantanan. "Apa bedanya kau dengan iblis?" tanya Bryan marah. “Ayolah, pangeran. Tidak perlu membahas hal menjijikkan ini lebih lama lagi, apa mulutmu sudah terlalu lama tertutup sampai kau membahas hal tidak penting?” tanya Rian sambil mengusap darah yang keluar dari mulutnya. “Kaulah yang seharusnya diam” ucap Bryan sambil melayangkan sebuah pukulan lagi. Bukk.. Rian berhasil menangkis pukulan Bryan dan balik memberinya pukulan. Kesempatan itu tidak disia-siaka