Dibuang Sayang 3

3412 Kata

a Warm and Special Morning Touch (1) * * Deg!             Zhain menatap lemas sang istri. ‘Astaga, Mama!’ bathin Zhain kesal.             Chandani sudah memelas. Wajahnya sudah merona, menahan hasratnya.    Tokk… Tokk… Tokk… Tokk… Tokk… Tokk… “Zhain? Kalian sudah tidur, Nak?”             Lagi-lagi suara sang Mama kembali terdengar dari luar. Chandani sedikit tidak tega, sebab sahutan berulang kali Mama mertuanya belum mereka sapa juga. Dia sedikit menegakkan tubuhnya perlahan.             Zhain ikut membantu istrinya untuk bersandar pada sandaran ranjang berwarna grey. Dia juga turut merapikan rambut dan pakaian sang istri.             Chandani sedikit merapikan selimut mereka. “Iya, Ma. Kami belum tidur,” sahut Chandani dengan suara sedikit nyaring.             Zhain membel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN