Tidak Mau

2016 Kata

Aku kembali ke ruangan ku dengan perasaan ku yang lumayan damai. Aku merasa bahwa lelaki itu memang lumayan menolongku kali ini. Aku segera menulis pemasukan dan pengeluaran yang akan nantinya akan aku serahkan pada Dion sebagai bendahara OSIS. Laki laki itu saat ini masih saja menghitung uang, karena Rangga kembali membawa uang itu dari semua kelas. Aku melihat bahwa kardus bekas air itu sudah penuh oleh uang bermacam macam warna. Yang mana yang paling banyak adalah uang lembarang sepuluh ribuan. Aku melihat Rangga meletakannya di atas meja, dan menyuruh Dion dan dua anak osis lainnya untuk menghitung uang itu. Aku menatap mereka sesekali. Karena aku mulai mengatur pengeluararan aku pun membiarkan saja mereka. Kami menghitung uang itu sampai istirhahat habis. Dan bel sudah berbunyi. H

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN