Aku pulang dengan menaiki ojol pada akhirnya. Namun laki laki itu ternyata mengikutiku dari belakang bahkan sampai rumah. Ibu yang baru saja pulang dari kantor, terlihat bingung melihatku. "Kamu biasanya pulang naik taksi." Ibu menghampiriku. Aku bersalaman dengan Ibu. "Taksinya mogok, katanya." jawabku. "Loh, memangnya taksi cuma satu? kan masih banyak, kamu bisa order yang lain." kami berjalan memasuki rumah. Aku mengabaikan laki laki itu, karena memang tidak peduli sejak awal. "Aku malas bu, oreder lagi. Jadinya aku naik ojek yang udah ada di situ aja." "Terus siapa laki laki itu? dia temen kamu kan? kenapa enggak diajak masuk?" Ibu melirik ke arah Gavin yang masih saja berada di luar gerasi kami. "Itu temannya Angkasa, bukan teman ku. Ya udah, aku masuk dulu ya bu." Terden