"Jadi apa yang akan anda katakan pada saya, tuan ervan?" Mungkin sejauh apapun aku pergi. Maka aku tidak akan bisa lari dan bersembunyi darinya. Ervan memiliki kendali yang tidak bisa aku hentikan. "Saya sangat sibuk." ujarku. Ku lihat Ervan menghela napas, dan menatapku dengan sebuah senyuman."kamu menghilang begitu saja, dan aku merasa kehilangan." Pendusta! Dia bilang kehilangan ku? serius? Sepertinya dia memang sedang berdusta. Mana bisa ia mengatakan sedang kehilangan diriku, sedangkan kemarin aku melihat bahwa ia baru saja bertunangan dengan seorang artis terkenal. "Saya rasa, anda sedang berdusta, pak ervan." sinisku. Dia mengulum senyumnya. "Itu hanya pertunangan bisnis. Kamu tahu kan, saya ini enggak gampang move on. Meski saya tahu kamu telah menyakiti saya." "Kamu seda