"Bawa buku dari mana? banyak banget." ujar Angkasa padaku. Laki laki itu menggeleng tidak habis pikir, melihat ku membawa banyak sekali buku ketika aku pulang." Seperti biasa laki laki itu memang akan berdecak kesal padaku. "Uang habis cuma buat beli novel," gumamnya. Aku mendelik saja. "Bukan urusan kamu kan?" sinisku. Lagian dia ngapain ke rumahku sore sore. "Nih," dia memberikan paper bag yang aku enggak tahu apa isinya. "Dari papah, kalau gue enggak inget punya sodara kaya lo, gue juga enggak mau tuh ke sini." sinisnya. Aku membulatkan kedua mata ini. "Ok, terima kasih." ujarku. Ku buka isinya ternyata di dalamnya adalah parfum dan juga gantungan kunci yang berbentuk merlion. Ku raih benda itu dan aku tersenyum karena aku sungguh menyukainya. "Aku suka sekali dengan gantungan ku