Asegap terbangun dengan kepalanya yang terasa berat. Ia jelas ingat apa yang dibicarkan perempuan itu, sebelum ia kehilangan semua kesadarannya itu. "Berlian ... BERLIAN!" Ia segera berjalan ke arah pintu namun sayangnya pintu itu terkunci. "Tristan!" menggedor pintu dengan kuat, membuat yang diluar segera terbangun. Tristan memijat kepala yang terasa pusing, ia sepertinya tertidur lumayan lama dari se malam. "Nona ..." tristan kembali ingat apa yang mereka bicarakan. "NONA!" Berlari ke arah lift dan ia memasukinya, mengabaikan teriakan Asegap yang berada di ruang kerjanya. Sampai di kamar perempuan itu, dan tristan menemukan semuanya dalam keadaan yang kosong. Perempuan itu sudah pergi dan ia menemukan se carik kertas yang ada di atas meja riasnya. Meraih kertas itu, ia segera berlari