Tidak butuh waktu yang lama untuk Owie keluar dari rumah sakit papanya. Menjelang tiga malam disana, setiap hari dia minta ke papa untuk diperbolehkan pulang, tentu saja dengan dokter Budi pun begitu. Akhirnya setelah yakin kondisinya tidak ada yang perlu dikhawatirkan akibat serangan bakteri, makanya hari Selasa siang ini kami pun boleh pulang. "Nggak lemes?" Tanyaku ketika kami sudah dalam perjalanan pulang di jemput Kadi. "Mau jajal?" Tanyanya. Aku mengkerutkan kening. "Maksudnya apa sih?" "Nyobain tenagaku... biar kamu tahu kalo aku tuh nggak lemes." "Omes!" Owie terkekeh. "Kamu tuh pikirannya jalan - jalan, maksud aku kali aja kamu mau coba ngajak aku jalan kaki siang- siang begini..lemes apa nggak." "Kamu tuh ternyata atlet yang menguasai salah- satu cabang olah raga ya."