JALANKAN RENCANA

1120 Kata
Pagi hari yang cerah… Sesosok lelaki yang memiliki tubuh sempurna idaman para sesama jenis dan menggairahkan para lawan jenis itu basah oleh keringat. Kaos yang dikenakannya melekat ke bagian atas tubuhnya saking peluh mengalir dengan derasnya. Ia kemudian menarik kaos yang dikenakan sehingga bertelanjang d**a. Otot otot tubuhnya yang menonjol dan kencang membuat staf perempuan di rumah tersebut menelan air liurnya. Bisik bisik sesama pekerja pun meluas. Kabar kalau Rexton Orville baru saja selesai lari pagi dan bergerak menuju kolam renang langsung menyebar di seantero kediaman Keluarga Orville yang luas dan megah tersebut. Beberapa staf perempuan bergantian melintas di halaman belakang, tempat kolam renang berada. Diam diam mereka melirik menikmati pemandangan menggoda syahwat di pagi hari itu. Seorang staf perempuan yang beruntung bahkan menyaksikan langsung ketika Rexton Orville melepas celana pendeknya hingga mempertontonkan bagian bawah tubuhnya yang hanya tertutupi celana renang. Pewaris tunggal dari segala harta dan asset Keluarga Orville itu melompat ke dalam kolam renang dan berenang dengan lincah. Ada beberapa staf rumah tangga yang bahkan diam diam menonton pergerakannya melakukan olah raga air tersebut. Semua terpesona. Setelah bertahun tahun tidak pernah kembali ke kediaman keluarganya, sosoknya yang semakin tampan dan memesona berhasil menghipnotis para perempuan di sekitarnya. Bagi mereka, lelaki seperti Rexton Orville adalah langka. Tiga puluh menit berlalu, Cass keluar dari kolam renang. Ia dengan cueknya mengambil handuk yang tergeletak di sebuah lounger. Cass kemudian mengeringkan tubuhnya sambil berjalan masuk ke dalam rumah dengan hanya berselimutkan handuk. Di ruang tengah, Deon Cannavaro sedang menunggunya. “Ada kabar?” Cass duduk di sampingnya. “Tidak mandi dulu?” Deon bertanya tanya. Cass hanya menggeleng, “Aku tidak sabar ingin tahu informasinya. Ada kabar soal Emmet Shaw?” “Ada,” Deon menjawab pendek. “Tapi… Dengarkan. Semua ini dengan terpaksa aku lakukan. Semuanya akan menjadi tanggung jawabmu,” Deon menegaskan. Cass tertawa terbahak bahak, “Semua juga akan menjadi tanggung jawabku. Sudah jelaskan saja…” Deon dengan malas malasan melaporkan hasil pengamatan tim yang bertugas. “Emmet Shaw keluar apartemennya setiap pukul enam pagi untuk jogging atau bersepeda. Dia memutari jalanan yang ada di sekitar komplek apartemennya selama tiga puluh menit. Setelah itu, dia kembali ke apartemen dan berangkat pukul setengah delapan untuk menjemput Brielle Cirillo. Lalu keduanya menuju kantor. “Setelah tujuh hari mengamati, aktivitas Emmet Shaw terus seperti itu dan menjadi rutinitas hariannya.” “Ok. Kita buat dia terluka saat jogging atau bersepeda,” ucap Cass penuh senyum. “Tim kita yang melukainya langsung melarikan diri, dan kemudian aku muncul. “Aku akan menjadi sosok penolong bagi Emmet Shaw, dan juga mungkin di mata Brielle Cirillo.” “Singkat cerita, Brielle akan membutuhkan pengganti Emmet Shaw sementara waktu, dan aku akan menjadi pilihan yang tidak terelakkan.” ”Ya, ya, ya…” Deon geleng geleng kepala. “Sekarang, mana identitas baruku,” Cass menatap satu map dokumen di atas meja. Deon membuka map tersebut dan memperlihatkannya pada Cass. “Nama barumu, Cass Sachiel. Eksekutif muda dengan pengalaman panjang di bidang manajemen dan bisnis. Aku sudah melampirkan informasi bohong mengenai data data perusahaan tempatmu bekerja sebelumnya. Cass Sachiel juga pernah menjadi bagian dari tim sekretaris Roscoe Orville. “Aku pikir, saat Brielle atau Emmet tahu kamu pernah bekerja untuk Orville, maka akan menjadi kelebihan tersendiri. “Dalam dokumen tersebut diceritakan kalau Cass Sachiel baru mengambil cuti panjang dari dunia bisnis dengan alasan pribadi. Jadi, bekerja dengan Brielle Cirillo akan menjadi pekerjaan pertamamu setelah cuti panjang tersebut.” Cass tersenyum lebar, “Ini sempurna.” “Kamu tidak ingin melakukannya, tapi tetap saja… You do your best.” Deon hanya geleng geleng kepala, “Perasaanku seperti menjadi seorang kriminal. Apalagi ada rencana melukai Emmet Shaw. Ini sedikit mengganggu nuraniku.” “Sudahlah. Jangan terlalu dipikirkan. Kita tidak berniat membunuh atau sejenisnya. Kamu juga harus ingat, Cirillo telah mencuri dari kita. Ini balasan setimpal,” Cass menyeringai. “Jalankan rencana ini sesegera mungkin,” perintahnya. “Besok bisa kita laksanakan,” tegas Deon. “Baguslah,” Cass bangkit dari kursinya. “Aku mandi dulu. Setelahnya temani aku ke suatu tempat.” “Kemana?” Deon mengerutkan keningnya. Cass melenggang pergi tanpa menjawab pertanyaan Deon. >>> Brielle berada di ruangan kerjanya. Setelah Emmet memberikan laporan harian, Elle hanya duduk diam di kursi. Pikirannya melayang kemana mana. Ada satu laporan dari Emmet yang membuatnya terganggu. Yaitu mengenai beredarnya kosmetik dengan bahan berbahaya yang menggunakan nama ‘Cirillo’ dalam kemasannya. Hal ini tentu mudah saja, laporkan polisi dan buat pengumuman resmi kalau itu merupakan produk palsu agar para konsumen tidak tertipu. Hanya saja, Elle tetap cemas karena bisa saja ada mafia skincare di luar sana yang membahayakan. Mereka menjual produk harga murah dengan bahan berbahaya dan merugikan. Tujuannya meraup keuntungan setinggi tingginya tanpa memperdulikan dampaknya pada konsumen. Hal itu membuatnya merasa bertanggung jawab dan berkeinginan untuk menumpasnya hingga ke akar akarnya. Mafia ini harus diberantas. Tok, tok, tok… “Ya, masuk,” ucap Elle saat mendengar ada ketukan di pintu ruangannya. Sosok Emmet masuk ke dalam ruangan. “Ada apa?” tanya Elle. “Tamu tak diundang,” Emmet tersenyum. “Siapa?” Elle mengerutkan keningnya. “Chase Everett,” ucap Emmet. “Apa kamu mau menemuinya?” “Hmm…” Elle berpikir. Kalau aku tidak menemuinya, sama saja dengan cari masalah. Dia salah satu pebisnis yang bekerjasama dengan Cirillo. Toh ini di kantor. Dia tidak mungkin bertingkah macam macam. Kita temui dan lihat maunya. “Aku temui. Di ruang rapat,” jawab Elle. “Emmet, kamu ikut.” “Baik,” Emmet mengangguk. Ia kemudian keluar dari ruangan. Elle merapikan pakaiannya dan menatap dirinya sendiri di pantulan jendela di ruangannya. Ia mengenakan pakaian ketat yang menonjolkan kelebihan tubuhnya yang sempurna. Baju terusan berwarna putih selutut dengan outer berwarna hitam yang terkesan formal tapi juga menantang. Warna putih membuat Elle terlihat cerah dan berkilau, tapi warna hitam menambahkan kesan tegas yang membuat lawan bicaranya menjaga jarak. Pakaian itu terlihat seksi di tubuhnya, sehingga mengintimidasi siapapun yang menjadi lawannya. Ia memang sengaja. Prinsipnya adalah ‘menyerang sebelum diserang.’ Pakaian seksi menjadi caranya untuk 'menyerang' para lelaki yang mungkin ingin mengintimidasinya. Elle melangkah ke ruang rapat. Sosok Chase Everett tersenyum menatapnya. Ia mengulurkan tangan untuk menyalaminya. Elle pun menyambut uluran tangannya. Tapi, ia dengan cepat menariknya ketika merasakan ada sentuhan singkat di telapak tangannya. Elle menatap Chase dengan tajam, “Ada apa?” “Kamu galak sekali,” Chase Everett tersenyum. Emmet memperhatikan gerak gerik Chase Everett dengan perasaan tidak suka. Ia selalu bisa membaca setiap lelaki yang menemui Elle pasti akan tertarik. Tapi, lelaki di hadapannya ini berbeda. Tidak sekedar menyukai atasannya itu, tapi sorot matanya juga sedikit culas. Aura lelaki ini seperti menyimpan kegelapan. Ada apa dengan Chase Everett? Ada sesuatu di dirinya yang terkesan 'jahat'. Lelaki ini harus diwaspadai.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN