Tetangga yang Terlalu Peduli.

1501 Kata

Tiba-tiba… “Assalamu’alaikum!” Suara nyaring itu datang saat Nayla dan Adrian sedang menata barang. Sebuah ketukan keras di pintu membuat Nayla terlonjak. Seorang wanita paruh baya muncul begitu pintu dibuka, mengenakan daster motif bunga dan celemek penuh tepung. Ia membawa nampan besar berisi pastel dan risoles, aroma rempahnya semerbak sampai ke ruang tamu. “Wa’alaikumussalam … Eh, Bu .…” Nayla tersenyum sopan, masih sedikit kaget. "Bu Sri!" seru wanita itu sambil menyodorkan nampan. "Tetangga sebelah, yang unit pintu warna hijau. Saya dengar dari manajemen gedung, kalian pengantin baru ya? Wah … selamat, selamat!" Adrian bangkit dan membungkuk sopan. “Makasih, Bu Sri. Ini … kebetulan banget. Belum sempat masak, malah dapet rezeki.” Bu Sri tertawa keras, matanya berbinar. "Ya ampu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN