Kami masih duduk dalam diam, menunggu di ruang tunggu yang tenang di panti rehabilitasi tempat Lutfi dirawat . Semua tetap diam tanpa suara. Hanya suara deru Ac dan detik jam dinding yang terdengar. Tidak beberapa lama kemudian, aku mendengar suara pintu terbuka dan seorang laki-laki berkemeja putih keluar dari pintu tersebut diikuti oleh seorang laki-laki berperawakan tinggi yang wajahnya sudah sangat aku kenal. Andri.. Ternyata Andri juga datang menjenguk Lutfi. Andri tampak terkejut melihatku. Lalu dia tersenyum lebar. “ Om Andri” Jerit Catherine ketika melihatnya. Andri tersenyum pada Catherine dan berjalan menghampiri kami. “ Kenapa ke sini Om. Ada apa dengan papa?” tanya Catherine dengan nada khawatir sambil tangannya terjulur ke Andri untuk salim. “ Anita apa kabar? Kelihat