Ketukkan pintu membuat Rayhan menghela napasnya dan ia melihat Janisa yang masih ia pangku dan ekspresi Jansia masih terlihat sangat kesal padanya. Janisa segera turun dari pangkuan Rayhan dan ia dengan cepat menuju pintu dan memutar kunci agar pintu terbuka. Sosok tampan lainnya melihat Janisa dengan tatapan menilai dan ia menghembuskan napasnya. "Apa saya menggganggu kalian?" Tanyanya. "Nggak, kedatangan kamu itu penyelamat bagi saya," ucap Janisa tersenyum ramah membuat Rayhan mendesis tak suka. Sekretaris Rayhan yang berada dibelakang laki-laki itu menatap sendu Rayhan. Ia tidak bisa menahan laki-laki itu untuk tidak masuk kedalam ruangan ini karena ingin bertemu Rayhan Candrama. "Ternyata baru kali ini ada bos yang menyiksa skretarisnya hingga menunda jam makan siangnya hanya untuk