Mobil yang dikendarai Rayhan masuk kedalam perkarangan kediaman Candrama, Rayhan segera memakirkan mobilnya dan ia menatap Janisa yang saat ini menundukkan kepalanya membuat satu tangan Rayhan mengelus kepala Janisa dengan lembut. Janisa bukan hanya sedih, terluka namun ia juga rindu. Rindu yang membuatnya ingin meneteskan air matanya, bagamana tidak, ini adalah pertemuan dengan orang tuanya setelah ia menjadi istri Rayhan Candrama. Janisa menahan air matanya agar tidak menetes dan ia tidak ingin terlihat cengeng didepan Rayhan namun sepertinya suaminya ini menyadari kesedihannya hingga mengulurkan tangannya dan mengangkat wajah Janisa dengan pelan. Rayhan mengelus pipi Janisa dengan lembut membuat Janisa menatap Rayhan dengan tatapan sendu. "Apa yang kamu khawatirkan?" Tanya Rayhan. Ha