Greta tersentak mendengar ponselnya berdering nyaring. Ia tak tahu siapa yang meneleponnya. Ia pun segera angkat kaki dari sana sebelum ada yang menyadari dirinya ada di depan ruangan BK. Padahal ia sebenarnya masih ingin mendengarkan Neil diomelin habis-habisan oleh dekan.
Tentu Neil yang ada di ruangan sana mendengar suara dering itu. Dan tentunya dia hafal sekali pemilik dering tersebut.
Apakah itu Greta? Apa dia ada di luar sana? Lantas ... apa dia mendengar apa yang terjadi saat ini?
Neil sedikit panik dan agak tidak fokus. Pikirannya terpecah belah karena nada dering ponsel Greta mengganggu konsentrasinya.
"Pak Neil! Kenapa Anda tidak menghargai saya? Kenapa Anda sepertinya tidak fokus dan malah memikirkan yang lain?" cecar pimpinan.
"M-maaf, Pak. Saya bukannya tidak menghargai
